Melorot Karena Sewot

Melorot Karena Sewot
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Akibatnya produksi Model 3 terhambat. Janjinya meleset. Tidak bisa memproduksi 5.000 mobil perminggu. Jauh dari itu.

Itu yang membuat pasar modal ragu. Apakah janji Tesla yang lain akan terpenuhi: sudah bisa untung akhir tahun ini.

Hari itu Musk seperti tidak bisa menahan diri. Sialnya, tidak ada di antara eksekutifnya yang turun tangan. Menetralkannya. Ini pasti akan jadi bahasan kasus di seminar-seminar public relation. Maupun seminar manajemen.

Lihatlah bagaimana Musk masih terus sewot. ”Kalau memang masyarakat terpaku pada fluktuasi mestinya tidak usah beli saham Tesla,” katanya.

”Saya di sini tidak untuk mendorong Anda membeli saham (Tesla),” katanya lagi. ”Jangan beli saham (Tesla), kalau takut itu.”

Dooor!!!

Besoknya harga saham Tesla turun drastis. Lima koma enam persen. Dalam sehari.

Sebagai penggemar Tesla saya berdoa untuk yang terbaik. Apalagi saya tahu Tesla sedang mematangkan rencana membangun pabrik barunya di Shanghai.

Tidak ada yang tahu kenapa boss Tesla, Elon Musk, begitu sewot hari itu. Yang justru menjadi penyebab jatuhnya harga saham yang mengejutkan tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News