Memahami Kesunahan Berhubungan Badan Saat Malam Jumat
jpnn.com, JAKARTA - Persoalan hubungan intim (jima’) suami istri tidak luput dari sunah Rasulullah SAW.
Sebenarnya, sunah rasul yang bertemakan tentang keluarga telah tercantum secara rapi dalam kitab induk hadis oleh muhadditsin.
Seperti berbakti kepada orang tua, memberikan nama untuk anaknya, mengakikahi, mengajarkan shalat, menikah, termasuk hubungan suami istri.
Khusus berkaitan dengan jima’, terdapat hadis dalam kitab Shuab al-Iman (4/409) karya al-Bayhaqi dari riwayat Abu Hurairah dari Rasulullah SAW:
"Apakah kalian tidak mampu mengumpuli istri (jima’) setiap hari Jumat? Sebab di hari itu terdapat dua pahala; pahala mandi dan pahala (yang menyebabkan) istri mandi".
Selanjutnya dijelaskan bahwa, sesungguhnya jima’ setiap hari Jumat akan menundukkan mata (nafsu) pada saat Jumatan.
Perlu diketahui bahwa di zaman dulu perempuan juga ikut melaksanakan Jumatan.
Dalam hadis lain disebutkan bahwa sunah mandi besar bukan berarti identik jima’, akan tetapi cara mandi besar di hari Jumat itu seperti cara mandi besar sebab jima’; niat, mengalirkan air ke seluruh tubuh, bersabun, keramas, menggosok lubang dan lipatan tubuh.
Ada yang bilang bahwa malam jumat merupakan waktu yang tepat untuk suami istri berhubungan badan, benarkah?
- Pelajar SMA yang Setubuhi Siswi SMP Ternyata Sudah Berkali-Kali, Ini Kata Polisi
- Ridho Membunuh Teman Kencan Setelah 2 Kali Begituan, Pemicunya Diungkap saat Sidang
- Nyawa Istri Melayang Ditusuk Suami, Polisi Buru Pelaku
- Layanan IVF di Grup RS Siloam Bisa jadi Solusi untuk Memiliki Anak
- Pasangan Suami Istri di Jakut jadi Tersangka Penganiayaan 2 Balita
- Gegara Terapinya Sukses, Abah Otong Malah Dimarahi Istri Pasien