Memajukan Indonesia Butuh Kecerdasan Kolektif
Yudi lantas mengutip empat pilar pendidikan versi Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diperlukan untuk mendorong munculnya kecerdasan kolektif bangsa. Yaitu learning to be, learning to know, learning to do dan learning to live together.
“Pendidikan sejatinya tidak hanya sekedar proses untuk tahu. Tetapi, seperti yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan hakikatnya untuk menjadikan kita menjadi manusia seutuhnya. Itu yang selama 20 tahun reformasi kita lupakan,” katanya di hadapan 100-an dosen ADPK dari berbagai daerah yang mengikuti bedah buku itu.
Sedangkan Ketua ADPK Dra Sudarilah MM menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi menjelang Pemilu 2019. Menurutnya, persaingan antar-kelompok berpotensi membawa pengaruh pada kohesi sosial masyarakat.
Sudarilah menilai kohesi sosial yang tergerus akan mengikis nilai-nilai Pancasila.”Oleh karena itu ADPK sebagai wadah pengampu mata ajar Pancasila di Perguruan tinggi mengharapkan agar semua kelompok dalam bersaing tetap menjaga kerukunan dan menghargai perbedaan," katanya.(jpg/jpnn)
Cendekiawan muda Yudi Latif menyatakan, Indonesia membutuhkan kecerdasan kolektif agar bisa menjadi bangsa yang maju.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden