Memajukan Literasi di Indonesia Melalui Perpustakaan

Oleh: Riski Saputra

Memajukan Literasi di Indonesia Melalui Perpustakaan
Presiden Mahasiswa Program Studi Tarjamah UIN Jakarta Riski Saputra. Foto: dok pribadi for JPNN

Dukungan dari berbagai pihak akan memperkuat keberlanjutan dan efektivitas inisiatif literasi yang diambil oleh pemerintah daerah.

Inisiatif Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, dalam mempromosikan literasi melalui pendirian perpustakaan merupakan langkah yang luar biasa dan perlu mendapat apresiasi tinggi.

Melalui Program Kerja Asta Cita, pasangan ini menunjukkan komitmennya terhadap penguatan pendidikan, sains, dan teknologi, dengan perpustakaan sebagai salah satu instrumen kunci.

Tindakan konkret Gibran Rakabuming, seperti pengiriman buku-buku baru ke Perpustakaan Desa Nglarohgunung, menunjukkan bahwa inisiatif ini bukan hanya retorika belaka, melainkan juga implementasi nyata untuk meningkatkan literasi di masyarakat.

Perpustakaan bukan hanya tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat kegiatan literasi yang memperkaya kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

Meskipun tantangan masih ada, termasuk aksesibilitas literasi di daerah terpencil dan dukungan dari berbagai pihak, langkah-langkah ini memberikan dasar yang kuat untuk peningkatan literasi di Indonesia.

Perlu diingat bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

Dengan terus mendorong inovasi, kerjasama, dan partisipasi aktif, kita dapat melihat kemajuan yang lebih besar dalam membangun bangsa yang literat dan berdaya saing tinggi.

Literasi merupakan fondasi utama pembangunan suatu bangsa. Kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi menjadi kunci utama bagi perkembangan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News