Memalukan, Nyonya Najib Terlibat Skandal Perhiasan Pinjaman
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Penyitaan sejumlah perhiasan dari kediaman mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak membuat Rosmah Mansor gusar. Sebab, tidak seluruh perhiasan yang kini menjadi barang bukti kasus dugaan korupsi 1MDB itu miliknya. Sebagian adalah milik Global Royalty Trading SAL yang statusnya sedang ditawarkan.
Perusahaan yang bermarkas di Lebanon itu mengirimkan 44 jenis perhiasan kepada Rosmah pada 10 Februari. Sebagai pelanggan lama dan tepercaya, Rosmah boleh melihat-lihat dulu perhiasan itu. Selanjutnya, perhiasan yang tidak dibeli boleh dikembalikan lagi ke Global Royalty Trading SAL.
Masalahnya, 44 jenis perhiasan itu tidak pernah kembali ke perusahaan sampai sekarang. Global Royalty Trading SAL kemudian mengirimkan tagihan kepada Rosmah.
Tapi, istri Najib itu tak mau membayar. Global Royalty Trading SAL pun lantas menuduh Rosmah menggelapkan perhiasan mereka.
”Klien kami tidak membeli perhiasan apa pun.” Demikian bunyi keterangan tertulis pengacara Rosmah sebagaimana dilansir The Strait Times, Selasa (24/7).
Bahkan, perempuan 66 tahun itu tidak memiliki surat-surat kepemilikan perhiasan tersebut. Sebab, dia memang tidak membelinya.
Atas dasar itu, Rosmah meminta Global Royalty Trading SAL mencabut gugatan. Dia juga tidak akan membayar ganti rugi sebesar MYR 59.831.317,40 atau setara Rp 213,8 miliar kepada perusahaan tersebut. ”Itu gugatan yang tidak masuk akal,” tegas jubir tim kuasa hukum Rosmah.
Geethan Ram Vincent dan lima rekannya menjadi pengacara Rosmah dalam kasus tersebut. Dia menegaskan bahwa gugatan perusahaan Lebanon itu salah alamat.
Hal memalukan terus terjadi kepada Rosmah Mansor. Kini istri mantan PM Malaysia Najib Razak itu tersangkut skandal terkait 44 perhiasan pinjaman
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal