Memalukan, Panitia Kualifikasi Piala Dunia 2022 Salah Putar Lagu Kebangsaan Indonesia
![Memalukan, Panitia Kualifikasi Piala Dunia 2022 Salah Putar Lagu Kebangsaan Indonesia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/06/04/para-pemain-timnas-indonesia-merayakan-gol-i-kadek-agung-dal-54.jpg)
jpnn.com, DUBAI - Kejadian memalukan sempat terjadi jelang kick off laga Indonesia kontra Uni Emirat Arab (UEA) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Zebeel, Dubai, UEA, Jumat (11/6) malam.
Panitia pertandingan salah memutar lagu kebangsaan negara lain padahal seharusnya Indonesia Raya yang dikumandangkan.
Setelah announcer memberikan pengumuman bahwa waktunya mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara, semua berpikir lagu Indonesia Raya, yang diputar lebih dulu.
Saat Evan Dimas dkk. sudah bersiap untuk menyanyi dengan khidmat, ternyata yang terdengar malah lagu kebangsaan negara lain.
Pemain langsung berteriak, dan mengangkat tangan sebagai bentuk protes kepada panitia yang salah memutar lagu.
Bukan itu saja, penonton di stadion juga berteriak mengingatkan bahwa musik yang diputar adalah lagu kebangsaan Malaysia.
"Ini bukan lagu Indonesia, ini lagu Malaysia. Salah... salah," sayup-sayup terdengar suara teriakan penonton.
Langsung panitia merespons dan menghentikan lagu tersebut. Sesaat kemudian, lagu Indonesia Raya yang diputar dan seluruh pemain serta penonton langsung menyanyikannya dengan lantang. (dkk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Panitia Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 salah memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diputar justru milik Malaysia.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral
- Jenazah Victor Maruli Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Kualanamu
- BAMTC 2025: Indonesia Raih Modal Sempurna Sebelum Jumpa Malaysia
- Calon Lawan Berat Indonesia di Fase Grup BAMTC 2025, Punya Orang Dalam
- Sentuhan Empati di Gleneagles Hospital Johor Lebih dari Sekadar Pengobatan, Lihat
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan