Memamerkan Potensi Riau di Kemeriahan Pesta
Jumat, 22 Juni 2012 – 01:02 WIB
Mimpi Gubernur Rusli Zainal adalah membawa Riau sebagai sentrum ekonomi dan simbol kemajuan Indonesia Bagian Barat. Riau menjadi pusat kemajuan arsitektural dan building di wilayah Barat. Riau harus mengejar pesatnya kemajuan Penang dan Singapura yang bisa diterbangi dalam 25 menit dari Pekanbaru.
Karena itu, dia berambisi besar agar momentum Pesta Olah Raga Nasional (PON) itu salah gate atau pintu untuk memarketingkan Riau. Saat paling pas untuk menancapkan image bahwa Riau adalah pelataran Indonesia Barat. Itu pula yang membuat Rusli Zainal ngotot berjuang habis-habisan agar menjadi host, dan bertekat mencatatkan PON XVIII 2012 itu sebagai pesta olahraga paling bersejarah selama ada.
Jadi, bukan sekadar ajang adu prestasi dan mencatat rekor baru. Lebih dari itu, harus mampu menstimulus pertumbuhan investasi, pertumbuhan pembangunan yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal. Banyak provinsi lain yang menjadi pesaing Riau, termasuk Jawa Tengah dan Jawa Barat, yang fasilitas olahraganya kala itu lebih lengkap. Sekalipun, untuk menjadi tuan rumah dibutuhkan komitmen besar dari kepala daerah bersangkutan.
Dari situ, komitmen pemerintah provinsi (Pemprov) Riau untuk menggelar perhelatan nasional inipun tak perlu diragukan. Laju pembangunan infrastruktur, baik untuk PON maupun infrastruktur penunjangnya seperti jalan, jembatan, landscape, fasilitas publik hingga bandar udara. Tidak hanya berpusat kota ibukota Pakanbaru, tetapi tersebar di Kabupaten/kota. ’’Delapan puluh persennya memang di ibu kota provinsi, sedangkan 20 persennya tersebar di kabupaten,’’ kata Gubernur Rusli Zainal.
Mimpi Gubernur Rusli Zainal adalah membawa Riau sebagai sentrum ekonomi dan simbol kemajuan Indonesia Bagian Barat. Riau menjadi pusat kemajuan arsitektural
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis