Memanfaatkan Gawai Sebagai Penyelamat dalam Kasus KDRT

Farsam Salimi, seorang ahli kriminologi di Universitas Wina, mengatakan bahwa legislator di Australia harus melihat perubahan terbaru di Austria, di mana undang-undang telah diubah untuk menangani cyber-bullying.
"Anda tidak perlu (menyebabkan) membahayakan langsung pada korban," katanya.
"Sudah cukup melakukan tindakan berbahaya yang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada gaya hidup korban. Dan jika pelanggaran tersebut mengakibatkan bunuh diri atau upaya bunuh diri korban, yang bisa terjadi, hukumannya lebih tinggi.
"Ada dua manfaat dari bagian baru dalam kode kriminal Austria ini. Anda tidak memerlukan bahaya langsung, dan Anda tidak melihat satu tindakan pun, satu pengaduan yang salah, Anda melihat konsekuensi komprehensif dari perilaku ini dan bagaimana hal itu mempengaruhi korban. "
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya