Memanfaatkan Kulit Bekas Menjadi Tas dan Aksesoris

Louise mengaku butuh beberapa jam untuk membersihkan sofa dan membuatnya menjadi tas, dengan tambahan beberapa kulit dari benda-benda lainnya, seperti ikat pinggang.
Dari satu sofa bekas tersebut, Louise berhasil membuat sekitar 25 tas.
"Semuanya dikerjakan dengan tangan, meskipun jenis dan ukurannya sama, tapi tetap berbeda dengan jenis pegangan tas yang berbeda," jelas Louise.

Untuk mendapatkan bahan kulit, tak jarang Louise mendapatkan dari beberapa toko yang menjual barang-barang bekas.
"Saya menemukan bola, kemudian dibelah sebelum akhirnya saya jahitkan reseleting, dan akhirnya terciptalah tas berbentuk bola," ujarnya.
Hebatnya, Louise belum terpikirkan untuk menjadikan kegemaran membuat tas kulitnya sebagai bisnis.
Sampai saat ini ia memberikan tas kepada teman-temannya, atau disumbangkan ke sejumlah acara amal.
Kulit dari beberapa barang bekas, seperti sofa, dimanfaatkan kembali menjadi tas oleh seorang pengrajin asal Hobart, Tasmania.Kate Louise, seorang
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia