Memasuki Ramadan Harga Daging Tetap Tinggi

Kebijakan India
Dalam langkah yang mengejutkan perdagangan daging global, Pemerintah India telah mengumumkan larangan penjualan ternak dan kerbau untuk disembelih.
Keputusan ini berakhir di pengadilan, dan kalangan industri daging India kaget karena pemerintahnya bersedia membunuh industri ekspor daging sapi senilai $ 4 miliar.
Keputusan tersebut memicu protes yang meluas dan diklaim bahwa jutaan pekerjaan akan hilang jika pemerintah tetap memberlakukannya.
Media The Times of India melaporkan sejumlah pemerintah negara bagian menentang keputusan tersebut dan Menteri Luar Negeri Bengal Barat Mamata Banerjee menyatakan bahwa pemerintahnya tidak akan menerima keputusan tersebut.
"Dia menyebut larangan yang diberlakukan Pemerintah Modi 'tidak demokratis dan tidak konstitusional', dan mengatakan akan digugat secara hukum," demikian laporan media tersebut.
Mengingat dampak daging kerbau India terhadap pasar Indonesia, kasus ini akan menjadi perhatian sektor peternakan Australia.
Diterbitkan Rabu 31 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita ABC News.
Konsumen Indonesia kembali harus membayar harga tinggi untuk bisa menikmati daging sapi pada bulan suci Ramadan, meski ada pasokan daging kerbau beku yang lebih murah dari India.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya