Mematangkan Penyelidikan Dugaan Korupsi di Garuda Indonesia, Kejagung Lakukan Langkah Ini
jpnn.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mematangkan penyelidikan kasus dugaan korupsi di PT Garuda Indonesia (Persero).
Korps Adhyaksa berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), terkait audit investigasi kerugian keuangan negara yang ditimbulkan dalam penyewaan pesawat ATR 72-600.
“Jadi, dalam rangka mematangkan itu,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAMPidsus) Kejagung Supardi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (18/1).
Supardi mengatakan pihaknya ingin mengetahui apakah ada atau tidak kerugian keuangan negara, dan berapa nilainya, terkait persoalan tersebut.
“Kemudian, untuk sewa atau beli pesawat apa saja. Jadi, seperti itu, mematangkan nanti dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara,” ujar dia.
Menurut Supardi, pertemuan dan koordinasi dengan BPKP dalam rangka audit investigasi keuangan tersebut dijadwalkan Selasa (18/1).
Dia menyatakan setelah koordinasi itu, penyidik Gedung Bundar akan melakukan ekspose kasus untuk menentukan apakah bisa naik ke penyidikan atau tidak.
“Ini, kan, penyelidikan. Sebisa mungkin nanti ke penyidikan, kalau bisa,” ujar Supardi.
Kejagung terus mematangkan penyelidikan kasus dugaan korupsi di PT Garuda Indonesia (Persero).
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp7 M, Peras untuk Pilkada
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Kebijakan Tom Lembong Impor Gula Sesuai Kepmenperindag 572, Tak Bisa Dipidana
- Ahli Ungkap BPKP Tak Bisa Tentukan Nilai Kerugian Negara di Kasus Korupsi Timah