Membaca Arah Isu Munaslub Partai Golkar
Oleh Yorrys Raweyai - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Ancol 2015-2016/Ketua Korbid Polhukam DPP Partai Golkar 2016-2017

Mungkin juga kesatuan nada dan irama yang terdengar sayup sepi saat ini adalah buah dari keberhasilan rezim Airlangga membungkam suara-suara “lain” di luar irama mainstream.
Atau, boleh jadi, figur-figur kritis di internal Partai Golkar sedang emoh untuk unjuk gigi dan kehilangan daya greget akibat mekanisme kepartaian mengharuskan mereka menggantungkan “posisi” dan “kans” masa depan pada rezim partai yang saat ini berkuasa.
Jika benar suasana itu yang sedang berlangsung, maka dapat disimpulkan, konsolidasi kepartaian yang dihelat selama ini tidak lebih sebagai konsolidasi semu dipenuhi citra yang hampa substansi.
Kebangkitan Partai Golkar dari tren penurunan suara hanya retorika yang meriuhkan suasana, dan akan kembali menuai hasil kegagaan yang sama di masa yang akan datang.
Isu Munaslub
Dalam kondisi tersebut, banyak pihak mengingatkan kembali tentang fenomena kegagalan Aburizal Bakrie pada momentum 2014 yang silam.
Kala itu, hiruk pikuk internal Partai Golkar berada dalam kecamuk yang menyita perhatian dan polemik di mata publik.
Partai tersebut terbelah dan melahirkan huru-hara, hingga berujung pada dualisme kepemimpinan antara Kubu Munas Bali dan Munas Ancol pada 2016.
Politikus Golkar Yorrys Raweyai mengatakan isu tentang Munaslub di internal Partai Golkar kiranya merupakan isu yang lazim dan lumrah.
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Loyal demi Negeri, Misbakhun Batal Ikut Maraton di AS
- Ini Respons Bahlil soal Nasib Ridwan Kamil di KPK
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset
- Golkar Aceh Mendukung Program PP AMPG untuk Bersihkan 444.000 Rumah Ibadah di Indonesia
- Ahmad Andi Bahri Mundur dari Jabatan Sekjen DPP AMPI Setelah Pemulihan Nama Baiknya