Membaca Karl May Si Penulis Ulung
Pernah pula, pada 1906 tinggal beberapa waktu lamanya bersama orang-orang Indian dalam pengembaraannya ke Amerika dan Canada.
“Banyak tanda mata dan kenang-kenangan disimpan di rumahnya di Radebul, dekat Dresden, Jerman…Dr. Karl May meninggal dunia pada 12 Maret 1912. Ia telah pergi, tetapi karyanya tetap hidup,” tulis ulasan Pradnya Paramita.
Asyik Dibaca
Menelaah catatan yang dibuat para peresensi buku, terutama pada masa sebelum perang dunia kedua, hampir seluruhnya bersuara bulat bahwa semua hasil karya Karl May mengasyikkan. Enak dibaca.
Meski pada tempo-tempo tertentu menegangkan dan penuh daya kejut, cerita yang disajikannya bukanlah rentetan peristiwa seram. Di mana darah mengalir dan kekejaman ditulis secara realistis.
Ciri khas kisah yang disajikan Karl May, mengandung unsur romantik yang sehat. Tindakan jantan, ksatria. Caranya melukiskan tokoh-tokoh dan watak lakon dalam bukunya penuh unsur mendidik.
Tak ayal karyanya mendulang banyak pujian. Apalagi, dalam adegan-adegan tertentu diselingi humor dan gambaran cinta kepada alam terbuka. Alam raya.
Karya-karya Karl May, antara lain…mana tahu ada yang pernah Anda baca:
Banyak orang-orang sebelum, saat dan setelah perang dunia kedua, mengenal arti kemerdekaan setelah membaca karya Karl May.
- Buku Street Fighter, Panduan Mengelola Emosi dan Membangun Kesuksesan
- Buku Karya Jenderal Sigit Dinilai Bisa Membantu Pemberantasan Korupsi
- Mampir Guyon
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Desta Beri Dukungan Terkait Bukunya, Natasha Rizky: Dia Selalu Support
- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Hadirkan Majalah KATA & Kumpulan Buku Antologi