Membaca Mesir, Melirik Cina

Membaca Mesir, Melirik Cina
Membaca Mesir, Melirik Cina
Bahkan, patung Konfusius berdiri megah di lapangan Tiananmen, yang menginspirasi pembangunan di Cina. Dulu di era Revolusi Kebudayaan ala Mao, ajaran Konfusius hendak digusur, tetapi kemudian kembali dinyalakan oleh Deng Xiaoping.

Toh, Konfusianuisme sejalan dengan petua (tulis tangan) Mao Zedong bahwa “Wei Renmin Fuwu” (Mengabdi untuk Rakyat) yang antara lain terpampang di Gedung Zhongnanhui, tempat para pejabat Cina bekerja dan bermukim.

Jadi walaupun investor asing dianggap sebagai “tamu terhormat” yang dipermudah segala urusannya, tetapi harus mengakomodasi filsafat Wei Renmin Fuwu.

Indonesia juga punya filosofi Pancasila dan Konstitusi UUD 1945, yang bisa menjadi “ruh” kemajuan,  termasuk sikap terhadap investor asing. Ajaran para leluhur penuh dengan makna social, dan bukan individual, yang ujung-ujungnya adalah kesejahteraan rakyat.

KAIRO dalam tayangan televisi masa kini mirip dengan suasana Jakarta 1998. Puluhan ribu demonstran di Tahrir Square menjerit-jerit menggugat rezim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News