Membaca Pesan Sejarah dari Karya Triyadi Guntur Wiratmo
jpnn.com - Seniman asal kudus Triyadi Guntur Wiratmo memamerkan karya-karyanya di Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Peraih gelar master desain komunikasi visual dari Intitut Teknologi Bandung itu memajang 15 karyanya dalam pameran seni kontemporer bertitel Between The Lines yang dibuka pada Senin (10/4) dan akan berlangsung selama 13 hari.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus ‘Andre’ Sukmana mengatakan, Triyadi menampilkan karya yang sarat dengan latar belakang sejarah. Menurutnya, latar belakang sejarah akan membantu masyarakat dalam memahami sejarah dari berbagai aspek melalui lukisan.
“Pameran lukisan ini akan membawa masyarakat untuk bisa memahami sejarah dari berbagai aspek termasuk kacamata seni yang bisa memaknai sejarah dari sudut pandang berbeda melalui lukisan,” ujarnya dalam pameran yang dibuka oleh politikus muda PDIP Maruarar Sirait itu.
Menurutnya, Galeri Nasional memberikan wadah dan kesempatan kepada perupa-perupa muda yang memiliki potensi untuk dapat menghadirkan karya-karya terbaiknya yang bisa diapresiasi oleh masyarakat. “Ini merupakan upaya kita untuk meningkatkan apresiasi masyarakat di bidang seni sebagai bagian penguatan karakter bangsa,” katanya.
Sedangkan Triyadi mengatakan bahwa sejarah sangat penting. Menurutnya, dengan belajar mempelajari sejarah makan akan bisa mengambil hikmah.
"Kita akan memperbaiki kehidupan dengan sejarah. Dan kita pun akan memiliki visi ke depan,” katanya.
Seniman kelahiran 1974 itu menambahkan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sejarah menjadi masalah. Pasalnya, selama ini masyarakat dikondisikan untuk memahami sejarah berdasarkan selera penguasa.
"Selama ini diajarkan sejarah hanya satu yang benar dan yang lain salah. Setelah saya dewasa dan tahu banyak pandangan sejarah dari para sejarawan ini sangat berbeda dan kontradiktif,” jelasnya.
Seniman asal kudus Triyadi Guntur Wiratmo memamerkan karya-karyanya di Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Peraih gelar master desain komunikasi visual
- Amnesty International Bela Pelukis Yos Suprapto, Sebut Kebebasan Berekspresi dalam Bahaya
- Kritikus Seni Ungkap Lukisan Yos Suprapto Sempat Dilihat Kurator dan Tak Dipermasalahkan
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo
- Terima Surat DPO Harun Masiku dari KPK, Polisi di Kaltim Bergerak
- Lama Tinggal di Kolong Jembatan Pasupati Bandung, Lina Akhirnya Dipindah ke Rusunawa Rancaekek