Membaca Potensi Perselingkuhan Nissan dan Honda
jpnn.com - Renggangnya hubungan Nissan dengan Renault makin santer, pascaskandal bos aliansi Carlos Ghosn terkuak ke publik.
Akibatnya, Nissan dikabarkan tengah memikirkan untuk keluar dari aliansi (Renault-Nissan-Mitsubishi).
Para analisis memprediksi Nissan kemungkinan akan memilih kerja sama dengan pabrikan senegara, seperti Honda.
Targetnya pun menjadi perusahaan otomotif terbesar dan nomor satu di negara sendiri. Mengalahkan Toyota salah satu bidikannya.
Menurut analis LightStream Research, Mio Kato, perpecahan antara Nissan dan Renault dinilai dapat mendorong produsen mobil Jepang itu mencari kemitraan baru yang memungkinkannya bisa menyaingi Toyota. Salah satunya bergabung dengan Honda.
"Honda memang tidak pernah terlibat kerja sama yang agresif. Namun jika melihat daya saing Toyota yang makin kuat, maka mungkin saja Honda menyetujui rencana itu," ujar Mio Kato, lansir Carscoops.
Sementara itu, kedua perusahaan belum menanggapi terkait rumor tersebut.
Pada kesempatan lain, Nissan pernah mengatakan bahwa aliansi mereka dengan Renault tidak akan putus, ini menanggapi celotehan Ghosn saat pelariannya di Lebanon.
"Aliansi Renault-Nissan tidak mati! Kami akan segera menunjukkan alasannya kepada Anda,” tegas pimpinan baru aliansi, Jean-Dominique Senard kepada harian Belgia L.
Renggangnya hubungan Nissan dengan Renault makin santer, pascaskandal bos aliansi-Carlos Ghosn-terkuak ke publik.
- Honda CBR150R Tampil Bersolek, Sebegini Harganya
- Honda CR-V Hybrid Bermasalah, Recall Digelar
- Siap-Siap, Nissan Akan Meluncurkan 16 Unit Mobil Listrik Baru
- Blak-blakan, Joan Mir Sebut Karier Balapnya Redup Setelah Bergabung dengan Honda
- Honda Ikut Mengembangkan Transmisi Manual Untuk Mobil Listrik
- 17 Merek Motor Bakal Ramaikan IMOS 2024, Berikut Daftarnya