Membaca Prabowo, Membaca Peluang
Jumat, 06 Maret 2009 – 14:36 WIB
Utang luar negeri melambung dengan cadangan devisa yang tipis. Inflasi 11,1 persen pada akhir 1997 dan 77,6 persen pertahun pada 1998. Pasar modal dan uang serta dunia usaha rontok. Banyak bank kolaps, disusul PHK, kerusuhan merebak, pengangguran dan kemiskinan berkecambah.
Tak dipungkiri lagi, bahwa jatuhnya Soeharto telah direkayasa IMF. Ketika Prabowo selaku Danjen Kopassus diundang oleh pihak intel Jepang pada Januari 1998, ada simulasi yang melukiskan akan terjadi huru-hara di Indonesia.
Simulasi itu diperoleh intel Jepang dari CIA sebagai sekutu AS di IMF. Bahkan, November 1997, ada bocoran dari Departemen Luar Negeri AS tentang kemungkinan terjadinya huru-hara Jakarta.
*