Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris

Strategi nasional yang tegas—termasuk penguatan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan roadmap jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada baja impor—menjadi langkah mendesak jika ingin industri baja tumbuh berkelanjutan.
Langkah kedua yaitu soal energi. Salah satu persoalan besar di Inggris ialah mahalnya tarif energi, yang membuat biaya produksi baja menjadi tidak kompetitif dibanding negara lain.
Ketiga, menyangkut perlindungan perdagangan. Inggris menghadapi ancaman hilangnya kebijakan tarif protektif terhadap impor baja pada 2026, yang dikhawatirkan akan membanjiri pasar mereka dengan produk-produk baja murah.
Widodo menambahkan bahwa Indonesia harus belajar dari hal twrsebut.
Sistem safeguard dan instrumen antidumping perlu diperkuat tidak hanya sebagai reaksi, tetapi sebagai bagian dari strategi perlindungan yang berkelanjutan bagi pelaku industri dalam negeri.
Sebagai informasi, British Steel, produsen baja utama di Inggris, berencana menutup dua blast furnace di pabrik Scunthorpe dan menggantinya dengan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) yang lebih ramah lingkungan.
Langkah itu diperkirakan akan mengorbankan hingga 2.700 pekerjaan dan mengubah secara drastis wajah industri baja Inggris.
Penutupan blast furnace akan menjadikan Inggris sebagai satu-satunya negara G7 yang tidak mampu memproduksi baja dari bijih besi, meningkatkan ketergantungan pada impor baja, dan bahan baku dari luar negeri. (rdo/jpnn)
Pengamat industri baja dan pertambangan Widodo Setiadarmaji menilai industri baja nasional saat ini menghadapi berbagai tantangan.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Ekonom: SKK Migas Tidak Berpihak pada Industri Besi dan Baja Nasional
- Kejagung Usut Impor Baja, KASN Minta Mendag Bentuk Majelis Kode Etik
- DPR: Right Issue Krakatau Steel Harus Dijaga
- Selamat, GGRP Raih TOP 50 Emiten dengan Tata Kelola Perusahaan Terbaik
- GMNI Serukan Pengendalian Impor Baja demi Lindungi Mother of Industry