Membakar Karangan Bunga Berarti Merusak Rasa Cinta
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, karangan bunga yang dikirim warga ke Balai Kota DKI merupakan tanda cinta dan apresiasi terhadap kerja nyata kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
Toni menyayangkan adanya peristiwa pembakaran karangan bunga Ahok-Djarot. "Membakar bunga berarti membakar cinta, mengenyahkan kedamaian, dan menghilangkan apresiasi terhadap kerja nyata untuk rakyat," kata Toni saat dihubungi, Selasa (2/5).
Meski begitu, Toni mengimbau para pendukung Ahok-Djarot bisa memberikan maaf dan bersikap lapang dada terkait tindakan pembakaran karangan bunga. Sebab, menurut dia, masih banyak orang yang terbiasa dengan aksi kekerasan.
"Masih banyak saudara kita yang belum terdidik, masih terbiasa dengan anarkisme dan kekerasan. Insya Allah pada saat mereka sadar," tutur Toni.
Lebih lanjut Toni mengatakan, tindakan pembakaran itu tidak perlu dilaporkan kepada pihak berwajib. Sebab, rakyat pasti sudah tahu tindakan negatif dan positif.
"Menurut saya perbanyak maaf saja. Ini bagian dari pendewasaan publik," ucap juru bicara Ahok-Djarot pada saat Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 itu.
Seperti diberitakan, karangan bunga dari warga yang ditujukan untuk Ahok-Djarot dibakar buruh saat peringatan May Day atau Hari Buruh kemarin (1/5). Para buruh mengambil karangan bunga yang terletak di trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan.
Karangan bunga tersebut dikumpulkan buruh di tengah jalan Medan Merdeka Selatan. Kemudian, buruh membakarnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, karangan bunga yang dikirim warga ke Balai Kota DKI
- Inilah yang KPK Dalami dari Ahok terkait Kasus Korupsi LNG
- KPK Periksa Ahok, Lihat
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Ahok-Anies Akrab Mengobrol di Balai Kota, Siapkan Kejutan di 2025
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count