Membangun Generasi Emas 2045 Melalui Penggunaan Gadget Sehat
Berangkat dari kekhawatiran itulah alasan GGSI hadir di Indonesia dan mengampanyekannya ke 15 kota.
"Kami merasa khawatir generasi muda kita ke depan akan terancam akibat penggunaan gadget yang tidak tepat tadi. Apalagi jika gejala awal yang tadi disebutkan dibiarkan saja tanpa dicegah bahkan terus berlangsung untuk waktu yang lama maka akan berdampak terhadap kematian saraf," ujarnya.
Oleh karena itu, kegiatan tersebut diharapkan bisa memberikan masukan dan juga pengalaman agar nantinya generasi muda tidak menggunakan gadget sembarangan tanpa tahu efek samping yang ditimbulkan.
Indonesia saat ini mengalami situasi bonus demografi dimana usia produktifnya jauh lebih besar dari usia non produktif.
Jika tidak dimanfaatkan dengan baik dan membiarkan perilaku penggunaan gadget yang salah terus menerus, menurut Prof Ridha, bonus demografi yang dinantikan justru akan menjadi bencana demografi dengan melahirkan generasi cacat.
"Tentu saja cita-cita bangsa ini melahirkan generasi emas menuju 2045 akan sia-sia," tutup Ridha. (rdo/jpnn)
Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof. Ridha tak henti-henti mengingatkan pentingnya penggunaan gadget sehat kepada generasi muda Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025, Wamensos Agus Jabo Beri Penjelasan
- Pegadaian Beri Apresiasi Untuk Tim Paskibraka 2024
- Sekda Jateng: Butuh Peran Keluarga untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045
- 2024 International Preschool Competition, Cetak Generasi Emas 2045
- Bentuk Penghargaan Bagi Anak Muda Indonesia, Kemenpora Gelar Pesta Prestasi 2024
- Inisiator GGSI Berharap BPJS Membuka Layanan Psikologi Pasien Kecanduan Gadget