Membangun Kembali Hubungan Indonesia dan Suku Aborigin Lewat Tarian

Indonesia telah lama menjalin hubungan dengan sejumlah suku Aborigin lewat perdagangan dengan orang Makassar, khususnya komoditas teripang. Kini hubungan itu dicoba dibangun kembali lewat seni tari. Berikut tulisan Murtala, penari sekaligus koreografer yang tinggal di Sydney, Australia.
Murtala. Foto: Koleksi pribadi.
Saya adalah koreografer dan salah satu penari yang tergabung dalam kelompok tari Suara Indonesia. Kebanyakan penari yang tergabung dalam kelompok ini adalah anak-anak asal Indonesia atau keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Australia.
Tapi karena beragamnya budaya yang ada di Sydney, Australia, ada juga penari lainnya yang berasal dari negara lain. Termasuk dua diantaranya adalah warga asli Aborigin Australia.
Salah satunya adalah Roselle Pearson, tokoh seni Aborgin dari komunitas Yirrkala, di Kawasan Australia Utara. Ia pernah bergabung bersama Suara Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
Tahun lalu, saya dan Alfira, direktur artistik bertemu dengan Roselle dan kami terlibat dalam perbincangan untuk membuat proyek bersama.
Kami sebenarnya ingin mewujudkan sebuah mimpi yang lama sekali, yaitu menjalin kembali hubungan antara pelaut-pelaut dari Makassar dengan warga Aborigin Australia di kawasan Arnhem Land.
Sejarah mencatat hubungan ini terjadi mulai abad ke-16 sampai awal abad ke-19, saat para nelayan asal Makassar mencari teripang yang kemudian menukarnya dengan tembakau, bahan baju, permainan kartu, tuak (alkohol) dari warga Aborigin.
Meski sudah ratusan tahun lalu, tetapi hubungan orang Makassar dan warga Aborigin masih bisa dirasakan hingga sekarang.
Indonesia telah lama menjalin hubungan dengan sejumlah suku Aborigin lewat perdagangan dengan orang Makassar, khususnya komoditas teripang. Kini
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia