Membangun Kembali Hubungan Indonesia dan Suku Aborigin Lewat Tarian

Membangun Kembali Hubungan Indonesia dan Suku Aborigin Lewat Tarian
Membangun Kembali Hubungan Indonesia dan Suku Aborigin Lewat Tarian

Lewat program ini, kami mencoba menghadirkan seorang seniman tari dari Indonesia yang aktif mengajarkan dan mengembangan seni budaya di daerahnya.

Membangun Kembali Hubungan Indonesia dan Suku Aborigin Lewat Tarian
Tidak hanya belajar menari, peserta pelatihan juga belajar bahasa Indonesia. Foto: Suara Indonesia

 

Dari banyak nama yang muncul maka dipilihlah Dedy Satya Amijaya, penari lulusan S2 jurusan Tari di Institut Seni Indonesia Surakarta, yang kini menetap di Ponorogo. Dedy telah aktif mengajarkan tari di sekolah-sekolah dan menghidupkan komunitas seni di wilayah Ponorogo.

Program Reconecting our connection dilaksanakan selama dua minggu, sejak 25 Oktober hingga 6 November 2015 dengan menggelar sejumlah pertunjukkan dan pelatihan di sekolah-sekolah serta komunitas lokal di daerah Yirrkala, Nhulunbuy dan Laynhapuy, Kawasan Australia Utara .

Beberapa tarian asal Indonesia yang dipertunjukkan, diantaranya Bajidor Kahot, Rapai Geleng, Ratoh Duek, Jatilan, Topeng Ganong dan Tapuak Galembong. 

Sementara untuk pelatihan kami memperkenalkan tari Aceh dan Tapuak Galembong. Tapi bukan hanya mengajarkan tarian, kami juga menyisipkan pengetahuan dasar bahasa Indonesia, seperti 'selamat pagi', 'selamat siang', 'nama saya...', 'apa kabar?', 'terima kasih', 'sampai jumpa', 'kanan', 'kiri', 'tengah' dan juga berhitung.

Membangun Kembali Hubungan Indonesia dan Suku Aborigin Lewat Tarian
Di masa depan diharapkan ada seniman Australia yang pergi ke Indonesia. Foto: Suara Indonesia

Indonesia telah lama menjalin hubungan dengan sejumlah suku Aborigin lewat perdagangan dengan orang Makassar, khususnya komoditas teripang. Kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News