Membangun Mimpi dari Atas Atap
dah
”Membangun impian,’’ jawab Rustono. Antara serius dan berjanda.
Kata ‘membangun impian’ itu membuat si wartawan terpikat. Ia turun dari mobil. Mengajak Rustono bicara. Diwawancara. Tentang filsafat ‘membangun impian’ itu.
Maka terpaparlah ‘membangun impiannya’ Rustono di surat kabar Jepang. Hampir satu halaman penuh. Beserta foto-fotonya.
Dan itu di koran Yumiuri Shimbun. Koran yang sangat besar di Jepang. Saya pernah ke kantor pusatnya. Dulu. Juga ke percetakannya. Dulu.
Koran-koran Jepang juga ikut memberi inspirasi penting bagi saya. Terutama Chunichi Shimbun. Koran terbesar di Jepang Tengah.
Di Nagoya: bagaimana koran daerah bisa mengalahkan koran ibu kota di daerahnya. Saya ikuti kiat-kiat Chunichi Shimbun. Sampai berhasil.
Yang memotret Rustono itu rajanya koran di seluruh Jepang: Yumiuri Shimbun. Itulah titik balik Rustono. Dimuat di koran besar. Satu halaman pula.
Restoran-restoran yang pernah ia datangi kaget. Membaca koran itu. Mereka pada tilpon. Memesan tempenya. Mereka simpati pada Rustono.