Membangun Sejarah Sendiri di Pecinan Australia

Membangun Sejarah Sendiri di Pecinan Australia
()

Dr Zhou mengatakan kemiripan dengan kondisi di Australia adalah 'Chinatown' yang tradisional kebanyakan ditinggali oleh generasi yang lebih tua, budayanya tidak terlalu beragam, kebanyakan orang-orang Kanton. Artinya ada banyak tempat untuk yum cha, tapi sangat sedikit yang menawarkan makanan seperti 'Sichuan hot pot' atau bakmi Lanzhou.

"Sekarang, anak-anak muda sangat beragam, mereka tidak suka pergi ke kawasan Pecinan ... kecuali untuk perayaan seperti Tahun Baru Imlek."

Tapi, Dr Zhou mengatakan penting untuk kawasan Pecinan yang sudah lebih lama ada untuk menjaga sejarah, bukan kemudian meninggalkan atau melupakannya. Mereka tetap memiliki nilai sejarah tinggi bagi negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia.

Ia mengakui perlunya cara jualan yang lebih gencar agar orang-orang lebih banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman seru yang ditawarkan terkait sejarah, budaya, makanan, seni, dan aktivitas sehingga menarik anak-anak muda juga.

Di Australia, ada usulan sekaligus harapan untuk memperbaiki 'Chinatown' dengan mengembangkan museum atau menambah pusat-pusat budaya untuk keluarga dan anak-anak.

Tapi seringkali usulan ini terbentur keterbatasan tempat, karena upaya mengurangi kemacetan di pusat kota.

Danny Doon, presiden dari lembaga bernama Melbourne Chinatown Precinct Association, adalah salah satu yang merasakan dilema ini.

"Ini adalah kawasan bersejarah … tidak ada ruang untuk pengembangan," ujarnya.

Australia punya banyak kawasan Pecinan atau 'Chinatown', bahkan beberapa diantaranya termasuk yang tertua di dunia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News