Membangun Tanah Papua dengan Adat

Oleh Dr. Ir. Mervin Komber - Dosen Universitas Pendidikan Muhamadiyah Sorong Papua Barat Daya

Membangun Tanah Papua dengan Adat
Anggota DPD/MPR RI Periode 2009-2014 dan Periode 2014-2019 Dapil Papua Barat, alumni Universitas Cenderawasih Papua 2003, Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia 2006-2009, dan Dosen Tetap Universitas Pendidikan Muhamadiyah Sorong Papua Barat Daya Dr. Ir. Mervin Komber. Foto: Dokumentasi pribadi

Karena didalam pembangunan berbasis adat ada semangat membangun demi kesejahteraan dan semangat membangun demi terciptanya keamanan dan ketertiban. Selain itu semangat membangun Papua berbasis adat akan mampu menjangkau masyarakat asli Papua sehingga mereka tidak akan merasa tersingkirkan dan termarjinalisasi diatas tanah adat leluhurnya karena ada lembaga adat yang akan berperan memberdayakan orang asli Papua sesuai karakteristik adat.

Prinsip utama pembangunan dengan pendekatan adat adalah dimana pembangunan di Papua mengacu pada partisipasi masyarakat adat, penguatan kelembagaan adat, menguatkan peran aktif masyarakat adat dalam pembangunan, mengembangkan sistem pertanian berbasis adat yang pada gilirannya akan meningkatkan ketersediaan pangan lokal, menyelenggarakan pendidikan berbasis kebudayaan, tersedianya fasilitas kesehatan di masyarakat adat dengan turut mengembangkan obat-obatan secara adat istiadat yang diambil dari alam, pelestarian lingkungan hidup, memperkuat kelembagaan masyarakat adat, penguatan kelembagaan Majelis Rakyat Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten.

Harapan Kepada (Kebijakan) Presiden Prabowo

Dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia Masa Bakti 2024-2029 membawa harapan baru bagi masyarakat di Tanah Papua. Harapan ini menjadi sangat istimewa dikarenakan Presiden Prabowo dan Tanah Papua mempunyai catatan tersendiri.

Selain berdarah Indonesia timur, Presiden Prabowo juga memimpin pembebasan sandera dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma pada tanggal 9 Mei 1996. Ini menjadikan kebijakan Presiden Prabowo terhadap Tanah Papua sangat dinantikan.

Masyarakat Tanah Papua berharap ada kebijakan yang populis dan menyentuh akar permasalahan di Tanah Papua. Melihat realitas dan kondisi kekinian, maka sebaiknya Presiden Prabowo Subianto memulai sebuah kebijakan dengan mengedepankan adat dan kebudayaan Papua sebagai dasar memulai pembangunan di Tanah Papua.

Hal ini dikarenakan pembangunan di Tanah Papua tidak bisa dipisahkan dari kearifan lokal, sistem adat, dan kebudayaan masyarakat asli. Kita bersama punya harapan yang sama dalam memandang Tanah Papua, namun kadang pendekatan pembangunan yang dilakukan belum menyentuh hati masyarakat Tanah Papua.

Membangun Tanah Papua dengan pola pendekatan adat, tidak perlu dibuatkan lembaga khusus seperti adanya UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat) dan atau UKP OTSUS (Unit Kerja Presiden untuk Otonomi Khusus Papua).

Membangun Tanah Papua dengan pola pendekatan adat, tidak perlu dibuatkan lembaga khusus seperti UP4B dan atau UKP OTSUS.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News