Membangun Tanpa Menggusur

Oleh Dahlan Iskan

Membangun Tanpa Menggusur
Dahlan Iskan di Konya, Turki. Foto: disway.id

Tetapi saya kecewa. Sekaligus gembira. Ternyata saya tidak berhasil melihat slum.

Daerah slum yang diperlihatkan pada saya sama sekali bukan slum. Hanya satu-dua rumah lama. Yang tetangga sekitarnya sudah habis. Sudah diratakan. Sudah jadi lahan yang siap dibangun.

Kalau slum-nya seperti itu bisa disimpulkan: tidak ada lagi slum.

Lapisan orang terkayanya tidak terlalu kaya.

Lapisan orang miskinnya tidak terlalu miskin.

Slum yang saya lihat tinggal rumah lama yang bermasalah. Yang ganti ruginya belum cocok. Masih menunggu penyelesaian. Tapi pada saatnya pasti digusur. Tidak ada istilah berlarut-larut.

Ada aturan waktu untuk ‘menerima atau digusur’.

“Saya dulu tinggal di rumah ini,” ujar Omar. Sambil tiba-tiba menghentikan mobilnya. Di sebelah rumah tua yang sudah kosong. Sudah siap dibongkar.

Asumsi saya: setiap kota pasti memiliki kawasan slum. Daerah kumuh. Daerah miskin. Dengan perumahan gembelnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News