Membantu Mahasiswa Difabel di Australia Mendapat Apresiasi Lebih Tinggi
Awalnya ia melakukan pekerjaan ini karena tertarik untuk belajar bahasa isyarat, tapi ia juga ingin bisa bermanfaat bagi orang lain.
Seperti hanya Gadis, banyak juga mahasiswa lainnya di Indonesia yang mengemban tugas ini dan mereka mengaku mendapat "uang transportasi dan uang pulsa".
Membantu difabel dibayar tinggi di Australia
Photo: Emily mendapatkan gaji $35 per jam untuk membantu mahasiswa penyandang difabel mencatat pengajaran di kelas. (ABC Indonesia)
Lainnya halnya dengan di Australia, mereka yang membantu mahasiswa difabel mendapat apresiasi yang lebih tinggi, bahkan menjadi sebuah pekerjaan profesional.
Seperti yang dilakukan Emily Heng di Melbourne. Ia mengaku mendapat bayaran sebesar $35, sekitar Rp 340 ribu per jam.
"Saya bekerja membuatkan catatan [untuk] dua orang siswa lima jam seminggu. Di sini kami dapat memilih mau mengambil berapa kelas. Supervisor yang akan menempatkan," ujar Emily, seorang penulis catatan di Layanan Pendukung Disabilitas di Monash University.
Tetapi Emily mengatakan ia mengambil pekerjaan ini bukan hanya karena uang, tapi ingin mau menolong penyandang disabilitas.
"Saya mau bergabung karena ingin memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas di universitas," ungkap mahasiswi S2 Hukum Universitas Melbourne tersebut.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata