Membedah Peran Ketua KPSN di Balik Mundurnya Edy Rahmayadi
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Edy Rahmayadi meletakkan jabatannya sebagai ketua umum PSSI tidak lepas dari peran Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono.
Suhendra yang merasa gerah dengan kondisi persepakbolaan tanah air membentuk KPDN pada awal Oktober 2018.
Dia merekrut beberapa figur yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.
Sosok yang dia rekrut pun berasal dari berbagai latar belakang. Misalnya, mantan anggota Komite Eksekutif PSSI, eks pemain, mantan pelatih, praktisi hukum, dan awak media.
Hasilnya, hanya dalam empat bulan, KPSN mampu menumbangkan Edy yang merangkap jabatan sebagai gubernur Sumatera Utara.
“PSSI ibarat anak tiri ketika dipimpin seorang gubernur,” jelas Suhendra, Minggu (20/1).
Dia pun sempat membandingkan dirinya dengan Edy yang merupakan mantan Pangkostrad.
“Beliau seorang jenderal. Saya hanya mantan anak jalanan yang baca buku,” kata Suhendra.
Keputusan Edy Rahmayadi meletakkan jabatannya sebagai ketua umum PSSI tidak lepas dari peran Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono.
- Bobby-Surya Unggul dari Edy-Hasan dengan Selisih Sekitar 1,6 Juta Suara
- Raih 3.645.611 Suara, Bobby Nasution-Surya Unggul di Pilgub Sumut 2024
- Soal Peluang Edy-Hasan, Hasto Singgung Pemimpin yang Digembleng Bukan Jalur Jalan Pintas
- Soal Peluang Edy-Hasan di Pilkada Sumut, Sekjen PDIP Bilang Begini
- Hasto PDIP: Edy Rahmayadi Pemimpin yang Berjuang dari Bawah, Bukan Karbitan
- KIC Rilis Temuan Survei di 6 Provinsi, Hasilnya Mengejutkan