Membedah Peran Ketua KPSN di Balik Mundurnya Edy Rahmayadi
KPSN juga menginisiasi pemberantasan pengaturan skor dengan menggandeng Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Bareskrim pun menerbitkan Surat Perintah No: Sprin/4976/X/2018/Bareskrim.
“Inilah cikal bakal lahirnya Satgas Antimafia Bola,” imbuh ketua umum Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera, Sulawesi dan Maluku (Pujakessuma) Nusantara itu.
Hingga kini Satgas Antimafia Bola sudah menangkap beberapa tersangka yang diduga terlibat praktik pengaturan skor.
Namun, menurut Suhendra, masalah di PSSI baru akan selesai bila semua pengurus mundur.
"Bahkan bila perlu, potong satu generasi,” kata mantan ketua Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Indonesia-Vietnam itu.
Suhendra pun mendesak Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI sebelum Pemilu dan Pilpres 2019.
Menurut dia, KLB berguna untuk memilih pengurus baru yang bersih, profesional, dan bebas dari kontaminasi match fixing. “
Keputusan Edy Rahmayadi meletakkan jabatannya sebagai ketua umum PSSI tidak lepas dari peran Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono.
- Soal Peluang Edy-Hasan, Hasto Singgung Pemimpin yang Digembleng Bukan Jalur Jalan Pintas
- Soal Peluang Edy-Hasan di Pilkada Sumut, Sekjen PDIP Bilang Begini
- Hasto PDIP: Edy Rahmayadi Pemimpin yang Berjuang dari Bawah, Bukan Karbitan
- KIC Rilis Temuan Survei di 6 Provinsi, Hasilnya Mengejutkan
- Survei IDM Pilkada Sumut: Elektabilitas Edy Rahmayadi Tertinggi, Jauh Dibanding Bobby
- Bu Mega Umumkan 13 Kandidat untuk Pilgub 2024, Siapa Saja?