Membedah Strategi 6 Tepat ala Kementan untuk Cetak Sawah di Nabire

jpnn.com, NABIRE - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot cetak sawah baru, termasuk di Papua.
Progres pelaksanaan Cetak Sawah di Kabupaten Nabire, kampung Bumi Mulia, Distrik Wanggar Nabire- Papua dengan target 200 hektare sudah 100 persen fisik dan tanamnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, dalam program cetak sawah ini, Kementan menerapkan strategi 6 Tepat.
Yakni Tepat lokasi, Tepat volume/jumlah, Tepat kualitas, Tepat waktu, Tepat administrasi, dan Tepat tujuan/sasaran.
"Tepat lokasi, yaitu SID valid dan akurat, lokasi clear and clean, lokasi bukan kawasan hutan dan HGU, tidak tumpang tindih dengan program atau kegiatan lain, sumber air terjamin, ada petani penggarap, lahan sesuai untuk tanaman padi," jelas Sarwo Edhy, Senin (9/9).
Tepat volume/jumlah, yakni luas lahan tercetak sesuai target/sasaran yang ditetapkan. Luas lahan yang tercetak telah diverifikasi oleh Timwas/PPHP (c.q tracking).
"Kalau Tepat kualitas, yaitu permukaan lahan telah bersih dari vegetasi dan tunggul (land clearing), permukaan lahan telah rata (land leveling), sudah ada pematang/galengan, sudah ada saluran tersier dan jalan usahatani, sudah olah tanah sehingga lahan menjadi siap tanam, sawah yang sudah sempurna dan siap tanam diikutkan sebagai peserta asuransi pertanian," papar Sarwo Edhy.
Tepat Waktu, lanjut Sarwo Edhy, pekerjaan selesai sebelum kontrak jatuh tempo. Lahan segera ditanami setelah status lahan siap tanam.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot cetak sawah baru, termasuk di Papua.
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office
- KPK Periksa Rasamala Aritonang terkait Kasus TPPU di Kasus Kementan
- Kementan Gandeng Babinsa TNI untuk Jalankan Program Oplah di Malinau
- Raker Bareng Kementan, Anggota Komisi IV DPR Singgung Kesejahteraan Petani & Harga Cabai Rawit