Membedah Strategi Princess Cruises Garap Pasar Indonesia
Salah satu penyebabnya ialah bertumbuhnya kelas ekonomi menengah di Indonesia yang terus mencari pengalaman wisata baru yang menarik dan unik
“Sekitar 46.700 turis Indonesia berwisata pesiar pada 2017. Angka itu tumbuh sekitar 40 persen dari tahun 2016. Namun, di antara total empat juta turis Asia yang berlayar pada 2017, jumlah turis pesiar dari Indonesia hanya 1,2 persen,” kata Farriek.
Dia menambahkan, pihaknya masih perlu untuk terus memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran akan pelayaran sebagai pilihan liburan menarik.
Hal itulah yang membuat pihaknya bekerja sama dengan mitra agen perjalanan lokal untuk memberikan edukasi.
“Berwisata pesiar merupakan sebuah pilihan liburan nyaman, mudah, terjangkau, mewah, dan cocok untuk semua anggota keluarga,” imbuh Farriek.
Princess Cruises sendiri menjadi pusat perhatian karena memperkenalkan Luxury Bed pertama yang dirancang khusus untuk kapal pesiar pada 2018 lalu.
Farriek menjelaskan, pada September 2018, Princess Cruises meluncurkan Ocean Medallion.
Itu merupakan perangkat teknologi nirkabel canggih perdana seukuran koin yang dapat dikenakan sebagai gelang, liontin, atau cukup disimpan di saku atau tas.
Direktur Asia Tenggara Princess Cruises Farriek Tawfik membeberkan beberapa rencana strategis perusahaan untuk pasar di Indonesia sepanjang 2019.
- Bea Cukai Belawan Tingkatkan Pengawasan Lewat Boatzoeking & Layanan Vessel Declaration
- 1 Kapal Pesiar Terbakar di Perairan Kepulauan Seribu
- Gandeng Oxo Living, One Global Resorts Ingin Kembangkan Properti Butik
- Pertamina Patra Niaga Layani Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Kapal Pesiar Internasional di Bali
- Bergaya di Depan Kapal Pesiar dan Mobil Sport, Jonas Rivvano Jadi Sorotan
- TNI AL Kerahkan Unsur Laut dan Udara untuk Evakuasi Kapal Pesiar MV Vivie Rae II