Membela Petani tak Boleh Setengah Hati

Membela Petani tak Boleh Setengah Hati
Benny Pasaribu/SumutPos/JPNN.com

Benny bersyukur, respon SBY ketika itu positif. Bahkan SBY mengatakan kepada publik, bahwa KPPU telah terbukti mampu menjaga stabilitas harga pada tingkat yang wajar, seperti harga minyak goreng, semen, tarif pesawat terbang dan SMS, yang semula diduga diatur oleh kartel.  Namun kata dia, meski ia sekarang sudah tak lagi di KPPU, tapi ia  bertekad tak akan bosan, apalagi lelah menyuarakan itu. Sebab bila dibiarkan kondisi itu, rakyat yang bakal  menjadi korban dari praktik kartel yang sudah mencemaskan itu. Mereka para pemain kartel, seenaknya memainkan harga pangan di luar kewajaran.

"Lihat saja contoh soal pupuk,"kata dia.

Bang Ben, mengaku sangat jengkel, saat musim tanam tiba, para petani justru kerap dihadapkan pada disituasi kelangkaan pupuk. Ia pun menenggarai kartel pangan ikut berperan terhadap masalah kelangkaan pupuk itu.

"Sehingga mereka bisa seenaknya memainkan stok dan  harga pupuk," katanya.

Bang Ben, juga marah, kalau ada yang menilai para petani Indonesia tak pintar, udik, gagap pengetahuan dan tak produktif. Bahkan menurutnya, petani Indonesia itu tahan banting, meski nasibnya selalu dibanting keras. Petani Indonesia juga sangat produktif, dan profesional. Banyak dari petani di negeri ini yang kemampuannya cukup mengagumkan.

"Banyak dari para petani di Indonesia yang mampu mengidentifikasi jenis hama dan penyakit tanaman hanya dari penampilan fisik dan fisiologi tanaman. Itu tentu mengagumkan, jadi jangan anggap remeh petani kita," kata dia.

Karena itu, praktek kartel mesti ditumpas kelor, kata Benny. Caranya, keberpihakan pemerintah kepada petani harus konkrit dan nyata, tak hanya dalam pidato dan wacana atau rencana saja. Selain itu, berdayakan para petani dengan nyata, bukan lips service semata. Kuatkan kembali kelembagaan para petani, seperti koperasi dan kelompok tani. Wujudkan bank agro maritim. Serta kembalikan fungsi Bulog. Sebab ketika Bulog masih berfungsi, Indonesia pernah mengalami masa bebas dari cengkraman para mafia dan kartel pangan.

"Saya minta fungsi-fungsi itu dikembalikan kepada Bulog dan koperasi," kata dia.

JAKARTA - Pemilih utama Indonesia adalah petani dan nelayan karena nusantara merupakan negara agraris dan maritim. Namun sayangnya, petani dan nelayan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News