Membeludaknya Tenaga Kerja Asing Jangan Dianggap Remeh

jpnn.com - JAKARTA – Membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang masuk ke Indonesia tidak boleh dianggap remeh.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengingatkan, persoalan ini menyangkut kedaulatan.
Ini karena mereka dapat bekerja di wilayah NKRI tanpa melalui prosedur yang semestinya.
"Di negara lain, TKI juga tidak bisa sembarangan bekerja. Lihat di Korea, Hongkong, dan negara-negara lain. TKI kita semuanya harus mendapat izin formal. Semestinya, di Indonesia hal itu juga diperhatikan dan diawasi secara ketat," ungkap Saleh, seperti diberitakan RMOL.
TKA yang datang secara illegal, lanjutnya, telah mengambil kesempatan kerja yang semestinya bisa dinikmati warga Indonesia.
Di tengah sulitnya menciptakan lapangan pekerjaan, semestinya pemerintah betul-betul memperhatikan masalah ini.
"Kalau lapangan pekerjaan baru semua diberikan kepada warga asing, lalu apa lagi yang tersisa dari investasi baru yang ada di Indonesia? Ini menjadi sesuatu yang perlu diprioritaskan pemerintah. Kan aneh, negara yang masih banyak membutuhkan lapangan kerja, justru dibanjiri TKA".
Sekali lagi, jangan pernah menganggap sepele terhadap TKA ini. Kalau nanti sudah banjir TKA, baru akan terasa betapa sulit untuk mengendalikannya.
JAKARTA – Membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang masuk ke Indonesia tidak boleh dianggap remeh. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh
- Akan Ada Verval Dokumen sebelum Tes PPPK Tahap 2, Inilah Tujuannya
- Hari Ini Presiden Prabowo Luncurkan Danantara
- PPPK 2024 Tahap 1 Menerima Gaji Perdana 4 Bulan Lagi, Sabar ya
- 10 Tahun Berdiri dengan Bangunan Seadanya, Sekolah di Ujung Garut Selatan Ini Akhirnya Direnovasi
- BMKG Meminta Warga Waspada Banjir Rob di 17 Wilayah di Indonesia, Catat Daerahnya
- 5 Berita Terpopuler: Pengumuman Seleksi PPPK Muncul, Info BKN Bikin Degdegan, Ada soal Gaji Paruh Waktu