Membenahi Petruk Bermotor untuk Merak

Membenahi Petruk Bermotor untuk Merak
Membenahi Petruk Bermotor untuk Merak
Tapi, tanpa komandan lapangan yang tangguh sulit membayangkan bisa dilakukan pembenahan keadaan yang begitu ruwet.

Alhamdulillah, sejak 11 Juni 2012 antrean truk yang biasanya mengular panjang sampai di jalan tol tidak terjadi lagi. Tapi, di balik itu bukan tidak ada cerita. Misalnya, kisah dipotongnya atap loket nomor 4 dan 5.

Di masa lalu, untuk memotong atap seperti itu tentu saja diperlukan proses keputusan yang panjang. Usul harus diajukan, dianggarkan, dan dibahas. Belum tentu pula disetujui. Padahal, yang membahas dan yang harus menyetujui belum tentu merasakan dampak atap itu pada kelancaran arus kendaraan. Hanya yang sehari-hari di situlah yang lebih tahu.

Supriyanto langsung ambil risiko: dia potong atap loket nomor 4 dan 5 itu. Hasilnya, truk bisa dilayani di dua loket itu.

Sungguh sepele, tapi selama ini dibuat ruwet.

Ini kisah tentang seorang pemimpin baru. Pemimpin yang levelnya kelas menengah, sehingga bisa kena petir dari atas dan kena bara dari bawah. Ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News