Membiarkan Kerumunan di Bandara dan Petamburan Bukti Pemerintah Lemah
"Saat ini sudah tidak perlu lagi imbauan atau arahan, yang perlu dilakukan adalah tindakan kepada siapa saja pelanggar prokes. Atas nama hukum dan keselamatan rakyat maka aparat harus bertindak, bukan hanya berbicara di minbar," kritik Darmizal.
Selain itu, Darmizal juga menyayangkan bahwa di media yang terjadi justru diskursus antara orang-orang yang bukan pengambil keputusan. Misalnya antara Maaher at-Thuwailibi dan Nikita Mirzani.
Suara pemerintah justru tenggelam dan tidak muncul membawa arah kebaikan dan kemanfaatan bagi publik.
Dalam situasi darurat pandemi Covid-19, menurut Darmizal, pemerintah harus dominan dan berada di garis depan. Bukan malah tenggelam di bawah suara-suara yang tidak penting.
“Ke depan, makin penting bagi Presiden Jokowi memilih pembantu yang kompeten. Loyalitasnya tegak lurus dan tulus bekerja untuk negara, dan itu sangat penting supaya kompak. Tidak gamang mengambil keputusan di saat genting untuk bertindak," pungkas alumni UGM Yogyakarta ini.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Suara pemerintah justru tenggelam dan tidak muncul membawa arah kebaikan dan kemanfaatan bagi publik.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- WNA Asal Tiongkok Paling Banyak Ditolak Masuk Indonesia
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini