Membiarkan Warga Terjangkiti Bisa Jadi Cara Efektif Tangani Virus Corona
Dengan itu penyebaran menjadi berkurang karena semakin sedikit mereka yang terinfeksi oleh virus tersebut.
Ini dianggap sebagai salah satu cara memerangi pademik, selain dengan memisahkan orang per orang, melakukan testing dan melacak pergerakan orang dan juga membuat vaksin.
Para sejarawan mengatakan gelombang kedua pandemik flu di Spanyol di tahun 1918 menimbulkan korban paling besar, karena ketika di gelombang pertama hanya sedikit orang yang memiliki kekebalan.
Photo: Pakar kesehatan mengatakan wabah flu Spanyol abad lalu bisa menjadi pelajaran untuk menangani kasus virus corona sekarang. (State Library of Queensland)
Sir Patrick Vallance, kepala penasehat masalah sains di Inggris mengatakan kekebalan massal akan mencegah bila virus corona menghilang dan kemudian muncul lagi.
Sir Patrick mengatakan sekitar 60 persen warga Inggris atau sekitar 36 juta orang harus tertular COVID-19 untuk membuat cara ini bekerja.
External Link: @BBCr4today Sir Patrick Vallance, the govt chief scientific adviser, says the thinking behind current approach to #coronavirus is to try and "reduce the peak" and to build up a "degree of herd immunity so that more people are immune to the disease". #R4Today
Setelah muncul pernyataan tersebut, pemerintah Inggris mengatakan tidak mendukung pendekatan tersebut setelah munculnya berbagai kecaman dari para ilmuwan.
Beberapa pemerintah di Eropa, termasuk Inggris dan Belanda, yang sedang menangani penyebaran virus corona mengatakan sedang membicarakan kemungkinan cara ketiga untuk menghentikan penyebaran
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan