Membongkar Rahasia Totem Di Mulut Goa Ratu

Membongkar Rahasia Totem Di Mulut Goa Ratu
Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Dalam suratnya kepada Sri, Parewa menceritakan latar guru lukisnya... 

Hendra Gunawan itu, terkenal dengan lukisan berjudul ‘Pengantin Revolusi'. Hendra adalah pelukis Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Sebelum di Lekra dia pernah bergabung di Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) yang didirikan S. Sudjojono pada tahun 1937. 

Di zaman pendudukan Jepang, Persagi berusaha merealisir seni lukis Indonesia baru dengan semangat menolak estetika seni lukis Mooi Indie yang hanya mengungkapkan keindahan dan eksotisme saja. 

Dengan semangat nasionalisme, Persagi ingin membawa seni lukis Indonesia pada kesadaran tentang realitas sosial yang dihadapi bangsa dalam penjajahan. Di samping itu, dia ingin membawa nafas baru pengungkapan seni lukis yang jujur dan empati yang dalam dari realitas kehidupan lewat ekpresionisme. 

Tak ayal jika di ranah senirupa, Persagi ditempatkan sebagai pemberontak estetika "Mooi Indie" yang telah mapan dalam kultur kolonial feodal. Bagi mereka seni adalah implementasi dari perjuangan estetika yang mengandung moral etik kontekstualime dan nasionalisme. 

Itulah guru saya. Saya berguru padanya waktu kami sama-sama di penjara Kebon Waru, Bandung. Sekarang dia entah di mana... Waktu saya dikirim ke Nusa Kambangan, dia tak ikut... 

***

Di Nusa Kambangan, sepertinya tidak berlaku pepatah siapa yang menabur angin dia yang menuai badai, siapa yang menanam dia yang memetik. Para tahanan memang diwajibkan berkebun dari hari Senin sampai Sabtu, tapi memanen tidak bisa sembarangan. 

INI cerita bukan sembarang cerita. Cerita diangkat dari kisah nyata. Berpangkal petaka satu sembilan enam lima. Berbuah cinta rang muda-muda. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News