Membrane di Bawah Bulan Purnama Kapat
Senin, 01 Oktober 2012 – 03:50 WIB
Diam-diam dan agak mendadak saya meluncur ke Sampang. Kesimpulannya -meminjam istilah pelawak Tukul- ruaarrrr biasa!
PT Garam sudah mencoba geomembrane itu di tiga lokasi: Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Semuanya di Madura, Jawa Timur. Di Sampang, geomembrane dipasang di area seluas 30 ha. "Hasilnya naik 40 persen," ujar Yulian Lintang, Dirut PT Garam yang malam itu mendadak saya ajak ke Sampang.
Bukan hanya jumlah produksi yang meningkat, tapi juga kualitas garamnya. Dengan geomembrane, tidak ada lagi garam kualitas dua atau kualitas tiga. Semuanya kualitas satu. Bahkan dengan geomembrane itu, PT Garam sudah mulai bisa menghasilkan garam pada bulan Mei. Tanpa geomembrane, panen pertama baru terjadi di bulan Juli.
Geomembrane seperti lembaran plastik tipis yang sangat lebar, selebar petak-petak ladang garam. Ukurannya sekitar 30 meter x 60 meter. Lembaran membrane tersebut dihampar di dasar ladang. Seperti tambak udang. Lalu, air laut yang akan dijadikan garam dialirkan ke petak tersebut. Dalam waktu lima hari, kristal-kristal garamnya sudah mulai terlihat dan mengendap.
Bulan purnama lagi mejeng dengan sangat menornya di atas langit ladang penggaraman yang luas di selatan Sampang, Madura. Orang-orang Bali merayakannya
BERITA TERKAIT