Membrane di Bawah Bulan Purnama Kapat
Senin, 01 Oktober 2012 – 03:50 WIB
Dalam proses pindah-memindah air laut itulah terjadi juga pengendapan unsur-unsur kimia seperti Fe, CaCO3, dan Ca sulfat. Zat-zat itu harus ditinggal agar mutu garam bisa lebih baik. Artinya, dengan mengurangi zat-zat tersebut, NaCl dalam garam bisa sangat tinggi.
Setelah mencapai suhu 20 derajat itulah, air dimasukkan (dialirkan) ke petak/kolam terakhir. Hanya petak terakhir itulah yang perlu dilapisi geomembrane di dasarnya. Di petak terakhir itu air akan dibiarkan mencapai suhu 25 sampai 28 derajat. Itulah suhu yang bisa menghasilkan garam. Penggelaran geomembrane di dasarnya ikut membuat peningkatan suhu tersebut lebih cepat.
Dalam lima hari, air laut di atas membrane tersebut sudah berubah menjadi kristal-kristal garam. Saat itulah ditentukan apakah garam yang dihasilkan akan dibuat menjadi kristal-kristal kecil atau kristal-kristal besar. Sesuai dengan keinginan pasar.
Melihat tumpukan garam hasil dari ladang ber-geomembrane itu rasanya seperti melihat mutiara-mutiara yang indah. Apalagi diterpa sinar bulan purnama yang sempurna.
Bulan purnama lagi mejeng dengan sangat menornya di atas langit ladang penggaraman yang luas di selatan Sampang, Madura. Orang-orang Bali merayakannya
BERITA TERKAIT