Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno

Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno
Ketua DPR RI Puan Maharani bersama pimpinan parlemen dari negara-negara pada acara pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Bali, Minggu (1/9/2024). Foto: Humas DPR RI

"Dengan mengucapkan bismillahiramanirrahim, saya nyatakan pertemuan IAPF 2024 ini dibuka," kata Puan.

Pembukaan IAPF dimeriahkan dengan pertunjukan budaya, termasuk medley tari-tarian nusantara.

Turut hadir dalam acara pembukaan IAPF yakni Menlu Retno Marsudi sebagai perwakilan Pemerintah. Kemudian ada pula Pj Gubernur Bali, S.M Mahendra Jaya.

“Forum ini merefleksikan kedekatan Indonesia dan Afrika seperti spirit deklarasi KAA Bandung,” kata Menlu Retno saat memberi sambutan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Parlemen Zimbabwe, Jacob Mudenda sebagai perwakilan parlemen Afrika.

Dia juga mengaku terkesan dengan hospitality Indonesia sebagai tuan rumah konferensi IAPF.

“Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani. Forum ini menghidupkan kembali semangat deklarasi Bandung,” ungkap Jacob Mudenda.

Jacob Mudenda kemudian menyampaikan sejumlah harapan, termasuk kerja sama Indonesia dan Afrika dalam mengatasi penyakit monkey pox (Mpox) atau cacar monyet yang tengah mewabah di Afrika.

Ketua DPR Puan Maharani menyinggung soal sejarah panjang Indonesia-Afrika yang terjalin sejak KAA di Bandung tahun 1955 saat era kepemimpinan Presiden Soekarno.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News