Membumikan Makna Isra Mikraj Melalui Bahasa Lokal

Membumikan Makna Isra Mikraj Melalui Bahasa Lokal
Ketua Umum Yayasan Masjid Al Mukarromah Ramdansyah Bakir dan Anggota DPR Komisi XI Kamrussamad dalam perayaan Isra Mikraj di Masjid Al Mukarromah, Koja, Jakarta Utara. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ada yang unik dalam perayaan Isra Mikraj di Masjid Al Mukarromah, Koja, Jakarta Utara tahun ini.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) tersebut menyelenggarakan kegiatan Lomba Pidato Isra Mikraj dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia.

"Tujuannya, cerita perjalanan Isra Mikraj ini akan lebih bisa dipahami dan dimaknai dengan tepat jika disampaikan dalam konteks bahasa lokal atau bahasa daerah masing-masing dari kaum muslimin," ujar Ketua Umum Yayasan Masjid Al Mukarromah, Ramdansyah Bakir.

Mantan ketua Panwaslu DKI ini menceritakan pesantren di jaman dahulu melakukan pengajaran agama Islam dari Al Quran dengan diterjemahkan ke bahasa daerah.

Ia mencontohkan abjad pegon atau abjad Arab yang dimodifikasi ke dalam bahasa daerah yakni bahasa jawa.

"Di Jakarta dikenal dengan bahasa Betawi-nya, maka pesan Isra Mikraj bisa disampaikan dengan bahasa Betawi," lanjutnya.

Ramdansyah berharap pidato Isra Mikraj dalam bahasa daerah diharapkan berdampak pada pengenalan tentang makna Isra Mi"raj dalam keluarga.

Pengajaran oleh orang tua dengan bahasa daerahnya masing-masing diharapkan mebuat kedekatan keluarga semakin erat dan nilai-nilai agama dapat diinternalisasi.

Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) tersebut menyelenggarakan kegiatan Lomba Pidato Isra Mikraj dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News