Membusuk, Dua Korban Banjir Ditemukan
Selasa, 08 November 2011 – 08:42 WIB

Membusuk, Dua Korban Banjir Ditemukan
"Kami berharap agar pencarian terhadap dua korban yang belum ditemukan ini jangan dihentikan dulu, sebab kami siap untuk membantu pencarian dengan menggunakan sarana apa adanya. Selain itu kami juga berharap bisa dipinjamkan kapal dan perahu karet, sebab sampai saat ini kami masih berkeyakinan korban bisa ditemukan," ungkap Deson, " paman Santia 22, kepada Padang Ekspres kemarin.
Sesuai prosedur, pencarian korban tenggelam hanyalah selama lima hari, namun permohonan keluarga agar pencarian itu jangan dihentikan mendapat tanggapan positif dari bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit, dengan penambahan hari pencarian selama tujuh hari, atau hingga dua hari ke depan.
"Karena ini permohonan dari kelouarga korban, sehingga perlu dipertimbangkan, sehingga jadwal pencarian akan dilakukan hingga dua hari ke dapan, atau selama tujuh hari," ungkap Nasrul Abit, saat penyerahan santunan bagi 37 kepala keluarha yang rumahnya hancur di posko bencana Pasir Putih Kambang, Senin malam kemarin.
Dikatakanya, upaya pencarian ini tetap dilakukan secara maksimal bersama tim dan relawan selama dua hari ke depan. sedangkan kesedian warga yang juga turut membantu pencarian sangat dihargai. " Gunakanlah sarana yang ada saat ini secara maksimal agar korban bisa ditemukan sebagai mana harapan keluarga," jelasnya saat itu.
PAINAN - Dua korban terseret banjir kembali ditemukan masyarakat bersama tim SAR di Kampung Simalenang Nagari Airhaji kecamatan Linggo Sari Baganti
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung