Memikirkan 1.000 Kematian Sebulan
Di Jawa, PLN perlu 5000 Pasukan Berani Mati
Senin, 23 Agustus 2010 – 06:06 WIB
Dulu, ketika pelanggan masih sedikit, komunikasi masih mudah. Setiap kali dilakukan pemeliharaan PLN masih sempat memberitahu semua pelanggan lewat surat. Lalu diiklankan di koran setempat. Tapi pengumuman seperti itu kini tidak lagi bisa menjangkau seluruh pelanggan. Walhasil pelanggan tidak tahu lagi apakah lampu di rumahnya mati karena pemeliharaan atau mati karena disantet.
Baca Juga:
Inilah yang membuat citra byar-pet masih belum bisa hilang. Tidak bisa segera berubah menjadi pet-byar. Padahal pemadaman bergilir akibat kekurangan daya listrik sudah tidak terjadi lagi sejak 30 Juni 2010 lalu.
Yang membuat pelanggan juga tidak bisa menerima lagi listrik mati adalah ini: TV swasta. Dulu, 30 tahun lalu, hanya ada TVRI "itu pun pagi hari tidak siaran. Kini acara-acara TV bukan main serunya. Kalau dulu boleh mati lampu asal siang hari, kini tidak mungkin lagi: ibu-ibu sudah banyak yang kecanduan sinetron atau Take Me In.
Maka tidak ada jalan lain: PLN yang harus berubah.
INI tidak ada hubungannya dengan kenaikan TDL. Baik yang lalu maupun yang konon akan naik lagi Januari tahun depan. Ini soal kebiasaan di PLN yang
BERITA TERKAIT