Memimpin Jakarta Tak Semudah Solo
Selasa, 28 Agustus 2012 – 19:49 WIB
JAKARTA - Dosen antropologi Universitas Indonesia, Iwan Meulia Pirous, menilai karakter budaya antara Jakarta dan Solo berbeda, sehingga memengaruhi sistem pemerintahan di masing-masing kota. Menurut dia, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dihuni oleh beragam etnis dan budaya. Sementara Solo, hanya didominasi oleh satu etnis tertentu.
"Itu menjadikan secara struktur budaya kota Solo dan Kota Jakarta menunjukkan karakter yang sangat berbeda," kata Iwan dalam diskusi jelang Pilkada DKI 2012 bertema "Budaya Kota DKI Jakarta dan Solo" di Gedung Rektorat Kampus Jaya Baya, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (28/8).
Dijelaskan Iwan, karena Jakarta dihuni oleh etnis yang beragam maka warganya pun lebih cuek terhadap jalannya sebuah sistem pemerintahan. "Mereka kurang merasa memiliki," katanya.
Kondisi tersebut dinilai Iwan menjadi tantangan tersendiri bagi pemimpin di DKI Jakarta. Lain halnya dengan Solo, kata dia, didominasi oleh etnis tertentu sehingga lebih mudah menjalankan pemerintahan. "Dengan begitu program-program yang dicanangkan oleh pemerintahnya lebih mudah berjalan karena ada dukungan dari warganya," kata Iwan.
JAKARTA - Dosen antropologi Universitas Indonesia, Iwan Meulia Pirous, menilai karakter budaya antara Jakarta dan Solo berbeda, sehingga memengaruhi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS