Meminimalkan Potensi Banjir, Jokowi Meminta Normalisasi Sungai Ciliwung Dapat Dilanjutkan

jpnn.com - SOLO - Presiden Ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi meminta supaya normalisasi Sungai Ciliwung dilanjutkan. Dia berharap normalisasi Sungai Ciliwung yang melintasi sejumlah titik di Jakarta dapat dilanjutkan untuk meminimalkan potensi banjir.
"Yang kita harus tahu, di Jakarta dilewati 13 sungai, bukan hanya Ciliwung, ada Pesanggrahan, Cipinang, dan lain-lain," katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/3).
Jokowi menambahkan saat ini sudah dibuat bendungan sungai terbesar, yakni Ciliwiung, tepatnya dibangun di wilayah atas, yaitu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Di situ ada Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi. Ini waduk kering untuk menahan air, tetapi kalau air makin banyak ya tidak menampung, mau enggak mau air harus ke luar," katanya.
Oleh karena itu, mantan gubernur DKI Jakarta dan eks wali kota Surakarta itu meminta agar normalisasi Sungai Ciliwung dapat dilanjutkan.
"Sungai Ciliwung yang tinggal 16 km, ya, itu memang harus dilanjutkan agar bisa mengurangi. Setelah Ciliwung rampung ada 12 sungai lain yang perlu dinormalisasi," katanya.
Jokowi mengatakan risiko banjir tersebut tidak hanya dari air hujan tetapi juga karena meluapnya air laut.
"Masih lagi air dari laut yang naik tiap tahun 8-13 cm sehingga diperkirakan di satelitnya NASA tahun 2050-an sepertiga Jakarta bisa kena banjir dari laut juga yang dari atas," katanya.
Jokowi meminta supaya normalisasi Sungai Ciliwung dilanjutkan untuk meminimalkan potensi banjir Jakarta.
- BSI Maslahat Salurkan Paket Buka Puasa Bagi Korban Banjir di Jabodetabek
- Kerahkan Tim Jaga Rumah Warga, Kombes Jeki: Tidak Ada Toleransi Bagi Pencuri di Lokasi Banjir!
- Tim BTB Gelar Aksi Resik Masjid Pascabanjir di Jatinegara
- Pemerintah Klaim Banjir Bekasi Tak Pengaruhi Distribusi Pangan di Jakarta
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU
- Banjir di Jalan Nelayan Rumbai Kian Parah, Warga Minta Pemerintah Memaksimalkan Bantuan