Meminimalkan Salah Tembak dengan GPS
Sabtu, 14 Juni 2008 – 15:50 WIB
MEMASUKI abad ke-21, teknologi tingkat tinggi berkembang di berbagai bidang kehidupan. Mulai industri, transportasi, hingga pertahanan. Sistem persenjataan juga mulai dibangun dengan teknologi robot. Pada 5 Juni lalu, Qinetiq -pabrikan robot asal Inggris- melepas produk peranti pertahanan terbarunya, Modular Advance Armed Robotic Systems (MAARS).
MAARS merupakan robot perang yang berbentuk mirip tank. Namun, ukurannya lebih kecil dan tanpa penumpang. Robot itu dilengkapi dengan berbagai fitur. Ia mampu dikoneksikan dengan berbagai perangkat tambahan sehingga memungkinkannya untuk digunakan dalam tiga modus penyerangan: tidak mematikan, semi mematikan, dan sangat mematikan.
Untuk modus tidak mematikan, misalnya, sebagai alat untuk membubarkan kerumunan massa. Robot bisa digunakan mentransmisikan suara penonton melalui loudspeaker. Juga, menembakkan sinar laser untuk menakut-nakuti massa.
Modus semi mematikan digunakan untuk sekadar melumpuhkan sasaran. Contohnya, menembakkan peluru karet, gas air mata, atau asap.
MEMASUKI abad ke-21, teknologi tingkat tinggi berkembang di berbagai bidang kehidupan. Mulai industri, transportasi, hingga pertahanan. Sistem persenjataan
BERITA TERKAIT
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi