Meminimalkan Salah Tembak dengan GPS
Sabtu, 14 Juni 2008 – 15:50 WIB
Sebagai senjata pembunuh, MAARS tak kalah ampuh. MAARS mampu melontarkan granat berdaya ledak tinggi dengan kaliber 40 mm. Dengan ekstensi senapan mesin M240B, robot tersebut bisa menembakkan peluru berkaliber 7,62 mm.
Robot tersebut dibekali kemampuan kontrol digital yang mudah dipelajari. MAARS masih mampu merespons perintah operator. Sekalipun, jaraknya terpisah lebih dari 1 kilometer. Kemampuan itu menjamin keamanan operator jika robot beroperasi di tempat-tempat dengan level bahaya tinggi.
MAARS didesain sedemikian rupa agar pergerakannya lebih lincah dan gesit. Ia mampu melewati berbagai macam permukaan dataran, termasuk tangga. Permasalahan yang muncul dalam setiap robot perang adalah risiko salah sasaran tembak atau kemungkinan menembak rekan sendiri. Namun, MAARS dilengkapi software yang mampu meminimalkan risiko tersebut. Juga, ada GPS yang memungkinkan komandan pasukan mengetahui posisi robot. Dengan demikian, robot pun aman dari bahaya salah tembak oleh pasukan sendiri.
MAARS kali pertama diperkenalkan oleh Qinetiq pada bulan Oktober 2007. (rum/bs)
MEMASUKI abad ke-21, teknologi tingkat tinggi berkembang di berbagai bidang kehidupan. Mulai industri, transportasi, hingga pertahanan. Sistem persenjataan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi