Memo Meja
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - KALIMAT ini seperti terucap tidak disengaja.
Namun satu kalimat ini dianalisis begitu banyak orang: itulah untuk kali pertama ada pertanda-pertanda Presiden Donald Trump menyadari terjadilah apa yang harus terjadi.
"Saya tidak akan memerintahkan lockdown," ujar Trump dua hari lalu, ketika untuk kali pertama pidato di depan publik setelah Pilpres. "Diharapkan peme... peme.. apa pun yang akan terjadi, siapa yang tahu, pemerintah yang mana pun..."
Kalimat itulah, meski tidak jelas, yang dianggap bawah sadar Trump sudah mulai mengaku kalah.
Baru malam harinya sedikit lebih jelas. Trump mengunggah twitt. Mungkin sengaja untuk memperjelas kalimat di pidatonya tentang Covid-19 di Gedung Putih itu.
"Dia menang karena pilpresnya curang," tulis Trump.
Yang penting sudah mulai ada kata-kata "ia menang". Biarpun tidak menyebut "ia" itu siapa dan masih memberi embel-embel "karena pilpresnya curang".
Itu sudah lebih maju daripada twit yang diunggah malam sebelumnya. Malam itu, hanya beberapa menit sebelum tengah malam, Trump seperti telat minum obat: "Saya yang menang Pilpres".