Mempersiapkan Dompet untuk Menghadapi Badai Resesi di Indonesia

Resesi dinyatakan ketika pertumbuhan ekonomi sebuah negara mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut.
Baca juga:
- Nasib sarjana Indonesia yang baru lulus tahun ini saat pandemi COVID-19
- COVID-19 lahirkan keterampilan baru bagi perempuan Indonesia yang kini jadi tulang punggung
- Keran ekonomi di Indonesia dibuka terlalu cepat, tapi bantuan untuk warga terkendala
Karenanya, menurut pakar ekonomi, seperti Abdullah Sanusi dari Universitas Hasanuddin di Makassar, secara teori Indonesia sudah mengalami resesi.
"Yang harus digarisbawahi, bahwa resesi Indonesia belum separah dibanding negara-negara lain," kata Abdullah Sanusi dari Universitas Hasanuddin di Makassar.
Ia mengatakan sektor-sektor di Indonesia yang sudah terlihat lesu adalah konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan pariwisata.
"Dengan demikian, daerah-daerah yang menggantungkan hidup mereka dari sektor-sektor tersebut, pasti akan kena dampak luar biasa," ujar Abdullah yang juga lulusan Curtin University di Australia Barat.
Apa dampak resesi yang bisa langsung terasa?

Penurunan pertumbuhan ekonomi suatu negara bukan saja hanya berdampak pada pendapatan negara, cadangan devisa atau cadangan negara di bank sentral yang biasanya dalam mata uang asing, serta investasi saja.
Indonesia dipastikan akan mengalami resesi, meskipun sejumlah pengamat mengatakan belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya