Mempersulit Swedia Masuk NATO, Turki Berkilah Lawan Terorisme
jpnn.com, BRUSSELS - Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler mengatakan pada Sabtu bahwa Swedia dapat menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) seperti Finlandia, jika negara itu memenuhi komitmen memerangi teroris.
Guler menunjukkan dukungannya bagi kebijakan "pintu terbuka" aliansi militer tersebut saat bertemu wartawan di Brussels setelah pertemuan menteri-menteri pertahanan NATO.
Setelah terjadi perang Rusia di Ukraina, Swedia berusaha bergabung dengan NATO. Namun, Turki yang menjadi anggota selama 70 tahun, menolak permohonan negara Nordik tersebut karena khawatir, terutama atas kehadiran organisasi teroris PKK di Swedia.
Sebelumnya, pada tahun ini Turki telah meratifikasi permohonan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, tetapi menangguhkan permohonan Swedia.
Ketika ditanya untuk mengevaluasi partisipasi dalam pertemuan menteri-menteri pertahanan untuk pertama kalinya, Guler mengatakan bahwa persiapan untuk konferensi NATO selanjutnya akan dibahas selama pertemuan itu.
Para pemimpin NATO akan bertemu di ibukota Lithuania, Vilnius pada 11-12 Juli dan para sekutu diharapkan untuk mendukung Ukraina dalam jangka panjang untuk memperkuat pencegahan dan pertahanan.
"Kami sekali lagi, menunjukkan dukungan kemi terhadap integritas, kemerdekaan dan kedaulatan wilayah Ukraina, termasuk Krimea," kata Guler.
"Kami juga menekankan perlunya penghentian segera permusuhan dan pembentukan gencatan senjata untuk mencegah kehancuran dan tragedi kemanusiaan lebih lanjut," lanjut Guler.
Sebelumnya, pada tahun ini Turki telah meratifikasi permohonan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, tetapi menangguhkan permohonan Swedia
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?